Minggu, 09 Juni 2013
AHLUS SUNNAH MENOLAK PENDAPAT TANPA DALIL
Imam-imam Ahli Sunnah seperti Imam Hanafi, Maliki, Hambali, dan Syafi'i Rahimahumullah membenci mengeluarkan fatwa tanpa dalil.
Imam Abu Hanifa rahimahumullah berkata, "Apabila datang hadist Rosulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam maka wajib bagiku berpegang kepadanya, demikian juga bila datang sunnah Sahabat Radhiallahu'anhu. Akan tetapi, apabila datang keterangan dari para tabi'in, kami manusia, mereka juga manusia (maksudnya: tidak harus menerima).[1]
Imam Malik rahimahullah berkata, "Saya ini manusia, kadang kala benar dan kadang kala salah. Telitilah pendapatku, jika cocok dengan al-Qur'an dam hadits yang shahih maka ambillah, tetapi jika menyelisihi hadist yang shahih maka tinggalkanlah.[2]
Imam Syafi'i rahimahullah berkata, "Apabila kalian menjumpai dalam kitabku hal yang menyelisihi sunnah Rosulullahu Shalallahu Alaihi wa Sallam, maka ambillah sunnah Rosulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam dan tinggalkanlah pendapatku.[3]
Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata, "jangalah kamu mengikuti pendapatku, pendapat Imam Malik, pendapat Imam Syafi'i, pendapat Imam al-Auza'i, dan Imam ats-Tsauri, tetapi ambil dalilnya dari mana mereka mengambil.[4]
JIKA MEREKA BERWASIAT DEMIKIAN, PADAHAL MEREKA AHLI TAFSIR DAN AHLI HADITS, MAKA BAGAIMANA DENGAN GENERASI SESUDAHNYA YANG JAUH DARI ILMU DIN DAN TERMAKAN OLEH FITNAH SYUBHAT DAN SYAHWAT, MEMAKSAKAN MANUSIA AGAR MENGIKUTI PENDAPATNYA. NA'UDZUBILLAHI MIN DZALIK
[1] Taisirul Azizil Hamid 1/487
[2] Mawahibul jalil 1/3
[3] Ma'rifatun Sunan wal Atsar 1/125
[4] Al-Hadits Hujjatun bi Nafsihi 1/180
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar