Minggu, 02 Juni 2013

SIAPAKAH AL GHUROBA’ (KELOMPOK YANG TERASING) ITU ?


HADITS-HADITS TENTANG AL GHUROBA’ ?

"Islam muncul dalam keadaan asing, dan akan kembali asing seperti saat kemunculannya. Maka beruntunglah orang-orang yang asing." (HR. Muslim)

"Sesungguhnya Islam muncul dalam keadaan asing, dan akan kembali asing seperti saat kemunculannya. Maka beruntunglah orang-orang yang asing." Seseorang bertanya : "Siapakah orang-orang yang asing itu ya Rasulullah e ? “Mereka yang “menyempal" (berseberangan) dari kaumnya," jawab Rasulullah (HR. Ibnu Majah, Ahmad & Ad Darimi dinyatakan Shahih oleh Syaikh Al Albani )


"Sesungguhnya Islam muncul dalam keadaan asing, dan akan kembali asing seperti saat kemunculannya. Maka beruntunglah orang-orang yang terasing." Seseorang bertanya : "Siapakah orang-orang yang asing itu ya Rasulullah ?" Orang-orang yang selalu memperbaiki (melakukan ishlah) di saat manusia merusak sunnah-sunnah ku," jawab Rasulullah." (HR. At Tirmidzi, dinyatakan Hasan Shahih oleh Imam At Tirmidzi)


"Beruntunglah orang-orang yang terasing." Seseorang bertanya : "Siapakah orang-orang yang terasing itu ya Rasulullah ?" Orang-orang shalih yang berada di antara orang-orang jahat yang jumlahnya banyak sekali. Yang menentang mereka lebih banyak dibandingkan yang mengikuti," jawab Rasulullah."(HR. Ahmad, dinyatakan Hasan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth)

"Siapakah orang-orang yang terasing itu ya Rasulullah ?" Orang-orang yang selalu memperbaiki (amar ma’rur dan nahi munkar) di saat manusia dalam keadaan rusak," jawab Rasulullah (HR. Thabrani, dengan periwayat yang terpercaya /shahih)

Berdasar Hadits-hadits di atas, maka makna Ghuroba’ adalah :

1. Mereka yang "menyempal" (berseberangan) dari kaumnya atau dari mayoritas masyarakat (HR. Ibnu Majah, Ahmad & Ad Darimi : Shahih)
2. Orang-orang yang selalu melakukan Amar Ma’ruf Nahi Munkar di saat manusia merusak sunnah-sunnah Rasulullah (HR. At Tirmidzi, Hasan Shahih)
3. Orang-orang shalih yang berada di antara orang-orang jahat yang jumlahnya banyak sekali. Yang menentang mereka lebih banyak dibandingkan yang mengikuti (HR. Ahmad, Hadits Hasan)
4. Orang-orang yang selalu memperbaiki (amar ma’ruf dan nahi munkar) di saat manusia dalam keadaan rusak (HR. Thabrani, Shahih)

Wallahu A'lam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar